Rabu, 27 November 2013

Anggota Komisi IX DPR RI Okky Asokawati

Anggota Komisi IX DPR RI Okky Asokawati menilai peristiwa hukum yang menimpa tiga dokter karena dugaan malapraktik semestinya menjadi bahan refleksi bagi para dokter.

"Komunikasi empati seharusnya dikuasai dan lebih dtingkatkan oleh para dokter. Dengan cara ini juga, solusi yang dikeluarkan oleh dokter dalam merespons pasien akan lebih komprehensif," kata Okky di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk lebih meningkatkan sosialisasi informed consent (persetujuan tindakan medis).

"Edukasi kepada pasien agar lebih teliti dan membaca secara detail informed consent," kata Okky yang menganggap demonstrasi para dokter menimbulkan perlawanan masyarakat.

"Apalagi, publik membandingkan pelayanan kesehatan saat ini yang dinilai masih belum maksimal. Seperti biaya berobat yang tidak murah, pelayanan yang dipersulit dan harga obat yang tidak murah," kata Okky.

Rabu, 30 Oktober 2013

Lilik Sri Haryanto

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menerima laporan penerimaan gratifikasi yang disampaikan mantan Direktur Perdata Direktorat Administrasi Hukum Umum (AHU) pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhuk dan HAM) Lilik Sri Haryanto. KPK memiliki waktu 30 hari untuk menelaah laporan tersebut, kemudian menyimpulkan status hadiah (gratifikasi) berupa uang yang diterima Lilik.

"Kalau terbukti gratifikasi, akan disita negara," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Rabu (30/10/2013). Namun, menurutnya, Lilik selaku pelapor gratifikasi bisa saja dipidana jika KPK menemukan kejanggalan dalam penerimaan hadiah uang yang nilainya sekitar Rp 95 juta itu. "Kalau direktorat gratifikasi menemukan kejanggalan, bisa dinaikkan ke proses penyidikan," ujarnya.

Menurut Johan, laporan penerimaan gratifikasi itu disampaikan kepada KPK pada 9 Oktober 2013. Selain lilik, ada dua pegawai Kemenhuk dan HAM lain yang melaporkan penerimaan gratifikasi kepada KPK. "Ada tiga laporan, tidak bisa disampaikan nama-namanya. Ada dari direktur di AHU, kemudian ada kasubdit, juga ada kasie," katanya.

Sebelumnya, Inspektorat Jenderal Kemenhuk dan HAM menyita uang Rp 95 juta dari apartemen Lilik. Diduga, uang ini merupakan gratifikasi dari pihak di luar Kemenhuk dan HAM. Hasil pemeriksaan internal kementerian yang dipimpin Menhuk dan HAM Amir Syamsuddin itu menunjukkan indikasi adanya keadaan di luar prosedur dalam proses penerbitan SK pengangkatan notaris di beberapa wilayah.

Kamis, 26 September 2013

Buyout Senilai 4,7 Miliar Dolar AS

BlackBerry Senin waktu setempat setuju "buyout" senilai 4,7 miliar dolar AS oleh satu konsorsium yang berencana mengakuisisi perusahaan pembuat ponsel pintar yang lagi berjuang dari kesulitan ini.

BlackBerry pernah mendominasi pasar mobile namun kemudian disalip perangkat-perangkat berbasis Android dan Apple yang baru-baru ini mencetak rekor penjualan iPhone terbesar.

Perusahaan berbasis di Ontario itu menyatakan telah menandatangani "letter of intent"dengan kelompok bisnis pimpinan Fairfax Financial Holdings Limited yang menawarkan akuisisi perusahaan tersebut.

Fairfax, perusahaan Kanada yang dikepalai miliarder Prem Watsa, sudah menjadi pemegang saham BlackBerry dengan menguasai sekitar 10 persen BlackBerry.

Watsa mundur dari dewan direksi BlackBerry Agustus silam saat perusahaan itu tengah mencari perusahaan penyelamatnya.

Watsa mengatakan penjualan saham BlackBerry itu akan membuka babak baru bagi BlackBerry, konsumennya, para mitranya dan karyawannya.

Di bawah kesepakatan akusisi BlackBerry-Fairfax ini, konsorsium tersebut akan menawarkan 9 dolar AS untuk setiap saham luar biasa, dan Fairfax akan melibatkan sahamnya sendiri dalam transaksi itu.

Pembelian oleh konsorsium itu diperkirakan berlangsung 4 November, namun BlackBerry masih akan terus mencari perusahaan penyelamat lainnya.

"Ini adalah kemungkinan terbaik dari hasil sejumlah opsi tak menarik untuk BlackBerry," kata analis Jack Gold dari J. Gold Associates seperti dikutip AFP.

Menurut International Data Corporation, pangsa pasar global BlackBerry tergelincir sampai 3,7 persen pada kuartal kedua tahun ini, sedangkan Android menguasai hampir 80 persen.

Menurut Roger Kay dari Endpoint Technologies Associates, BlackBerry telah dibutakan oleh ancaman-ancaman kompetitif.

"BlackBerry menggantungkan topinya pada keyboard fisikal, mereka percaya bahwa untuk orang yang banyak mengetik mereka perlu keyboard," kata Kay.  "Ketika beralih ke layar sentuh, mereka sudah terlambat. Di industri ini jika Anda kehilangan siklus produk, maka Anda jelas ketinggalan."

Perusahaan yang dulunya bernama Research In Motion ini menyingkapkan nama baru perusahaannya dan platform baru Januari lalu untuk meraih kembali momentum, namun faktanya menghadapi kegagalan besar.

Jumat lalu perusahan ini mengumumkan akan mem-PHK 4.500 karyawannya atau sepertiga dari total karyawannya.  Perusahaan ini juga diprediksi menelan kerugian 1 miliar dolar AS pada kuartal kedua akibat tak berhasilnya penjualan ponsel layar sentuh Z10.

Profesor N. Venkat Venkatraman dari Universitas Boston mengatakan BlackBerry bisa menarik perusahaan-perusahaan seperti IBM, HP atau Dell jika memutuskan fokus pada komunikasi bisnis, bukan pada konsumen pribadi, demikian AFP.